Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Risiko Hamil Dengan Kondisi KB Spiral Yang Masih Terpasang

Risiko Hamil Dengan Kondisi KB Spiral Yang Masih Terpasang

Risiko Hamil Dengan Kondisi KB Spiral Yang Masih Terpasang - Intrauterine Device (IUD) atau Bunda sering mendengar KB spiral menjadi andalan untuk mencegah kehamilan. Itu benar, karena IUD disebut lebih efektif karena bisa mencegah kehamilan dalam jangka waktu lama. Nah Meski demikian, harus diketahui kegagalan memang kadang terjadi tanpa kita sadari. Ada saja Bunda yang mengalami kebobolan artinya tetap hamil meski sudah memasang IUD.

Robyn Horsager Boehrer, M.D, seorang obgyn mengatakan, walaupun jarang tetapi kemungkinan untuk hamil saat menggunakan IUD atau KB spiral tetaplah ada bagi bunda. Oleh sebab itu, tidak ada bentuk kontrasepsi yang 100 persen efektif untuk mencegah. "Dalam kasus kehamilan dan IUD masih terpasang, maka akan berdampak risiko untuk pasien dan kehamilannya. Maka sebaiknya Bunda harus mencari perawatan dari obgyn guna untuk mengurangi risiko komplikasi yang serius," ujar Boehroer dikutip dari Utswmed.

Penelitian  lain menemukan bahwa kehamilan pada Bunda yang memakai IUD lebih tinggi dampak risiko keguguran, alami kelahiran prematur, dan akan terinfeksi kantung ketuban. Dan pada sebagian besar wanita yang benang IUD-nya akan terlihat melalui leher rahim, maka disarankan untuk melepasnya.

Sementara itu pada kasus lainnya, benang IUD akan menyelip ke dalam leher rahim memang dibiarkan terlebih dulu. Ketika hal itu terjadi, maka terkadang dibutuhkan pemeriksaan ultrasound (USG) untuk mengambilnya. Namun, karena rahim sudah mulai tumbuh dengan janin yang membesar, IUD terkadang tidak dapat dicapai.

Dalam kasus ini, IUD akan terpaksa ditinggalkan di tempat karena mencarinya dapat secara tidak sengaja melukai kondisi ibu ataupun janin didalam rahim. Setelah melahirkan, barulah IUD akan ditemukan dalam plasenta, membran, atau rahim.

Dilansir dari Medicalnewstoday, pada kebanyakan kasus lain, IUD akan keluar dari tempatnya dan pada sebagian kasus lainnya, IUD akan bergeser posisinya. Jika memang ini yang terjadi, kemungkinannya yang bersangkutan mungkin akan tidak sadar bahwa IUD telah bergerak dan mereka tidak mengalami gejala apa pun. Nah, biasanya, jika Bunda hamil dalam kondisi IUD masih terpasang maka akan merasakan gejala kehamilan yang khas. Terutama ketika embrio telah tertanam di dalam rahim.

Maka gejala-gejala tersebut di antaranya Bunda akan merasakan mual, kelelahan, menstruasi yang terlewat, payudara lebih lembut, perubahan suasana hati, serta kebanyakan mereka mungkin merasakan bahwa benang IUD tidak pada tempatnya, hilang, atau tidak rata.

Nah. pada kondisi ini, adakalanya sebaiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi, saat hamil dengan IUD yang masih terpasang hal ini cenderung lebih berdampak berisiko mengalami kehamilan ektopik (kehamilan ketika implan embrio di luar rahim - biasanya di tuba falopi).

Jadi, ada baiknya Bunda segera mengunjungi dokter, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan mencegah risiko yang tak diinginkan terjadi pada Bunda dan juga janin. Wasalam

Post a Comment for "Risiko Hamil Dengan Kondisi KB Spiral Yang Masih Terpasang"